Kasoami (Soami), Khas Makanan Sulawesi Tenggara

Kasoami sangat enak bila dinikmati
dengan ikan asin. Cara membuatnya, ubi yang sudah dibersihkan diparut.
Setelah itu ubi diperas. Biasanya proses ini memerlukan peralatan khusus
untuk memerasnya. Peralatan ini intinya berfungsi untuk bagaimana agar ubi yang diperas itu cepat kering.
Setelah dipastikan ubi sudah kering
maka proses berikutnya adalah pekerjaan pengukusan. Media pengukusan
biasanya terbuat dari daun kelapa yang sudah dianyam dan berbentuk topi
(piramida)
Proses pengukusan biasanya
berlangsung antara 20 sampai 30 menit. Pengukusan biasanya baru selesai
setelah didapatkan tanda-tanda yang dilihat dari uap yang
keluar. Atau sudah dipastikan ubi yang dikukus telah menyatu dan telah
berubah warna. Perubahan warna biasanya dari putih ke warna agak
kekuning-kuningan.
Proses berikutnya adalah menikmati
kasoami (soami). Untuk menikmati dengan rasa sempurna, maka sebaiknya
disediakan lauknya. Ikan kering, ikan bakar, sayuran dan bahkan bisa
juga dimakan saat menikmati minuman teh.
Seandainya kita malas untuk
membuat, maka khusus untuk anda yang berdomisili di kota Kendari jajanan
makanan ini bisa diperoleh pada pasar-pasar tradisional. Biasanya baru
kita jumpai makanan ini di jual menjelang malam.
Saya sendiri sering membeli di
lokasi penjualan ikan di jalan bypass Kendari. Penjual biasanya memasang
pas dipintu masuk pasar ikan. Makanan ini juga dipajang dalam bungkusan
dari tas kresek dalam bentuk piramida dan tersusun diatas meja.
Selain di pasar ikan, makanan ini
juga banyak dijual di pasar lawata Kendari. Untuk pendapatkan makanan
ini pastikan sekitar jam 16.30 anda kepasar. Karena pada jam-jam itulah
penjual kasoami baru menjajakan jualannya.
Nikmatnya kasoami, ilove u kendari, ilove u kasoamiKabuto
Kabuto adalah makanan khas Masyarakat Muna dan Buton Kepulauan di Sulawesi Tenggara yang tergolong unik. Dan bukannya saudara kembar naruto,hehehe.. Dikatakan unik lantaran bahan dasar menu makanan yang mirip bahasa jepang itu adalah ubi kayu atau singkong yang telah dikeringkan dan dibiarkan berjamur. Semakin lama disimpan dalam keadaan kering maka akan makin enak rasa dan aroma makanan ini kala disantap. Apalagi bila dicampur kelapa parut dan ditambah menu ikan asin goreng sebagai lauknya.. tambah mantap.
Cara menyiapkan makanan inipun tergolong sangat praktis dan simpel. Singkong yang telah kering tadi dipotong-potong dan beri air secukupnya lalu dimasak sampai benar-benar matang selama kira-kira satu jam.
Sambil menunggu sang Kabuto benar-benar masak, kita bisa menyiapkan kelapa parut sebagai campuran utamanya. Bisa juga dengan menyiapkan ikan asin goreng sebagai pendamping atau lauk untuk makanan khas masyarakat Muna-Buton ini.
Dilihat dari kandungan gizinya, Kabuto termasuk makanan yang kandungan gizinya kurang. Hal ini disebabkan karena singkong kering memang bernilai gizi rendah.
Menu khas ini masih kita jumpai di desa-desa nelayan pesisir pantai Sulawesi Tenggara. Bisa jadi masyarakat masih mempertahankan makanan ini karena harganya yang tergolong sangat murah dan membuatnyapun sangat mudah.
ttps://www.google.com/search?q=makanan+khas+sulawesi+tenggara&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar